Miris, Siswa SDN 2 Ciledugwetan Kesulitan Buang Air

Miris, Siswa SDN 2 Ciledugwetan Kesulitan Buang Air

\"fasilitas

RAKYATCIREBON.CO.ID - Siswa SDN 2 Ciledugwetan kesulitan saat hendak buang air. Pasalnya, sekolah tidak memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang memadai. Sehingga warga sekolah kerap kesulitan saat hendak buang hajat. 

Padahal, sarana prasarana MCK, menjadi satu kesatuan yang harusnya ada di Sekolah. Karena melaluinya, bisa menjadi sarana pembelajaran, agar siswa didiknya tidak membiasakan diri melakukan buang air sembarangan.

Saat sekolah masih mengalami kesulitan untuk buang air, lantaran minimnya fasilitas, maka jangan salahkan ketika generasi milenial di Kabupaten Cirebon masih suka buang air sembarangan.

Hal itu seperti diungkapkan guru SDN 2 Ciledugwetan, Faridah Hanura bahwa sekolahnya sudah lama tak mendapatkan perhatian.

Padahal, sekolah yang saat ini menjadi tempat pengabdiannya itu, sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Bukan hanya sebatas fasilitas MCK, tetapi juga fasilitas kegiatan belajar mengajar.

Karena, bisa dibayangkan, saat ini, siswa yang ada ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar harus rela bergantian. Tentunya, sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.

“Kita hanya memiliki tiga lokal ruang belajar, selebihnya mereka bergantian,” paparnya ke Rakyat Cirebon, belum lama ini.

Menurutnya, pihak sekolah sebetulnya, sudah berupaya untuk bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Hanya saja, sampai detik ini, belum ada titik terang kapan bantuan itu akan diturunkan. Padahal,s ekolah amat membutuhkannya.

Maka dari itu, ia menegaskan perlunya sikap pemerintah untuk berpihak pada lembaga pendidikan.

“Kalau untuk fasilitas MCK ini, ya memang seperti itu adanya, dibilang memprihatinkan ya memang begitu, padahal, diruang itu juga ada musolanya juga, kadang dipakai, kadang tidak, karena khawatir sih, atapnya seperti mau roboh,” ucapnya.

Sementara, aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi mengaku prihatin dengan masih banyaknya fasilitas di Cirebon Timur yang belum sepenuhnya rampung. Ia mengeaskan perlu sikap tegas dari pemerintah untuk berpihak pada masyarakat.

“Lembaga pendidikan ini, ibarat investasi untuk masa depan, jangan disemena-menakan begitu dong, kalau begitu adanya, dimana letak keberpihakan pemerintah saat ini, lama-lama WTC ini, seperti anak tiri di mata pemerintah,” pungkasnya. (zen)

Sumber: